Post Top Ad

Senin, 03 September 2018

untukmu (2)



sekarang tepat pukul 23.08 tanggal 3 september 2018 saat aku mulai menulis. setelah secara tiba-tiba aku membaca pesan ku yang belum sempat untuk ku lanjutkan setelah setahun lebih sejak ku sampaikan padamu. tepatnya sehari setelah hari ulang tahunmu tahun lalu. halo, om. apakabar? bagaimana cuaca disana? pukul berapa sekarang? aku sangat penasaran dengan hal-hal remeh temeh seperti itu. karena nyatanya hal-hal kecil seperti itulah yang justru mempertegas sebuah perbedaan besar diantara kita saat ini. btw, malam ini lumayan dingin, banyak nyamuk, dan dari jendela kamarku saat ini bulannya tidak tampak. disini mulai sering hujan lagi, dua hari ini saat menjelang sore pasti hujan turun. oiya tadi, sekitar 15 menit yang lalu mungkin, aku membaca kembali pesan yang aku sampaikan padamu, yang tak akan pernah sempat untuk kau balas. iya, kau sibuk sekali soalnya. tapi setelah aku membacanya, entah kenapa aku seperti baru menyadari bahwa pergimu kali ini tak akan berbuah pulang. kamu tak akan pernah lagi menapaki halaman rumah mbah yang luas, atau mengetuk pintu pada dini hari, atau sekedar menyapa ayam-ayam yang saling berkejaran di pekarangan. kamu telah kembali untuk menyelami kedamaian yang abadi. yang entah bagaimana keadaan sebenarnya. aku baru menyadari, bahwa selama-lamanya aku tak akan pernah sempat lagi mendengar nyanyianmu yang aneh, atau mencium wangimu yang berlebihan itu. memang ya, kalau kepergian seseorang bisa ditebak, pasti kita akan sama-sama mempersiapkan perpisahan terbaik, dan menyiapkan amunisi jika sewaktu-waktu kita membutuhkan orang itu untuk kita lihati. mungkin saat itu aku akan merekam suaramu sering-sering, memfotomu sering-sering dan tidak hanya anakmu, dan aku juga akan melihatmu sering-sering untuk memuaskan rinduku jika sewaktu-waktu muncul. seperti saat ini. 
oiya aku lupa kabarkan, bahwa keadaan mbah sehat, mereka sudah lapang menerima keputusan Tuhan terhadapmu, mereka akhirnya menyadari bahwa sebesar-besarnya cinta yang mereka miliki, akan tetap kalah oleh cinta Tuhan terhadap umatnya. kakak-kakakmu juga semua sehat. sekarang cucu mbah sudah bertambah satu, mba dati baru saja melahirkan. anaknya perempuan, lucu sekali. mirip lian dan vian tapi lebih putih, wkwkwk. mbak tik juga sekarang sedang mengandung, alhamdulillah kan! berarti sebentar lagi cucu mbah akan menjadi 8 orang. bisa kamu bayangkan seramai apa nanti rumah mbah saat lebaran, nanti kamu juga harus datang ya! mbak putri sehat, dia masuk pesantren sekarang. tingkat kegalakannya juga sudah mulai berkurang, hihihihi. istri dan anakmu sehat. anakmu lucu dan cerdas, dia sudah besar sekarang. saat lebaran kemarin, dia sudah bisa mengenali orang lain, dia sudah bisa memanggilku 'mbak ayu'. dia memanggil mbah seperti kamu, dengan sebutan 'mamak' dan 'bapak'. bagian favoritku adalah ketika dia bisa menyebutkan nama sekolahnya, 'al-khoir'. tampangnya sangat menggemaskan sekaliiiii. kalau kamu disini, pasti yang akan menjadi bagian terfavorit menurutmu adalah bagian saat fahri menjawab namamu, ketika ditanya 'fahri anaknya siapa?' 

09.42 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar