Post Top Ad

Sabtu, 20 Februari 2021

Untuk Teman Tidurku, Dian.

 




Di, kamu ingat pada malam dimana aku terlelap sendirian?

Sedang kamu tertegun di sofa menatap layar laptop dalam pangkuan.

Entah apa yang kamu kerjakan, katamu ada deadline.

 

di malam yang lain kita berdua sekarat oleh kebosanan dan menyerah dalam sekejap.

Terlelap untuk Kembali menyambut hal yang lebih sering kita caci dari pada kita puji.

 

Dan di malam yang lain, aku lebih sering tertegun sendirian.

Menatap tembok yang kaku dan dingin dengan segan.

Menghitung bayaknya malam, dan beberapa orang asing yang akan duduk dalam perjamuan.

 

Di, awalnya aku takut terlihat kedinginan,

Aku selalu ingin jd geni, yang hangatkan semua tamu undangan.

Tapi malang untukku, atau mungkin beruntung juga, menggigilku tak bisa ditahan.

Bukan jinggaku lagi yang kamu hisap. Dan bukan hangatku lagi yang kamu serap.

Kadang aku bertanya, adakah standar baku untuk mengukur tingkat kebaikan seseorang?

Lalu aku ada di level yang mana? Jangan tertawa ya.

 

Di, Maaf untuk malam2 yang sunyi di jalan Damai,

Isengmu sendiri menanti pagi, dan aku yang tak kunjung kembali.

Terima kasih pernah sudi untuk menjadi rumah, saat hatiku terlalu Lelah

Menjamu semesta yang tiada jengah menabur malam yang terlampau suram, 
Hanya dengan segelas antangin dan bubuk kunyit,

Atau daun kering dan remahan ranting yang menjadi puing,

Atau sobekan kertas yang kita susun bersama potpourri hingga dini hari.

 

Di, apa kabarmu?

Pasti kamarmu jauh lebih hangat dari tembok biru suram, atau ranting pohon jambu yang lebih sering basah di kamarku.

Pasti lebih banyak orang di sana dari semua ruang di rumahku yang hanya bisa kamu temukan sosokmu lagi di pantulan jendela, di air kolam ikan, atau di pantulan cermin buram bawah tangga.

 

Di, selamat ulang tahun rasanya sudah terlalu hambar untuk kuucapkan dengan benar.

Tapi semoga segala kenangan kita dikasur kamarku tidak akan pudar dari sedikit ruang di benakmu.

Terima kasih untuk semua kasihmu yang tersampaikan dengan tulus. Untuk semua khawatirmu di malam2 tertentu.

Terima kasih sudah mampir di rumah lamaku, dan membagi lapangmu untuk sandarku. Membagi tangismu untuk pelukku.

Terima kasih Dian, karena sampai hari ini kamu masih disini, dan tidak menyerah untuk apapun.

Semoga Semesta selalu memberimu hal-hal yang menakjubkan, dan kasih Tuhan selalu menjaga setiap langkahmu.

Kamu sangat berharga Di, dan ku harap kamu tau itu.


10.50 / by / 0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar